Klasifikasi dan Konflik
Kepentingan
Laporan
keuangan merupakan bentuk laporan pertanggungjawaban manajemen kepada
stakeholder, secara umum terdapat
pihak-pihak yg memberikan kontribusi terhadap laporan keuangan sehingga
dikatakan bahwa laporan keuangan merupakan hasil interaksi dari 3 kelompok
yaitu:
a.
Entitas merupakan pelaku proses
akuntansi yang menjustifikasi produksi laporan keuangan.
b.
Pemakai informasi yang terdiri dari
stakeholders antara lain pemegang saham, analis keuangan, kreditor, dan agen
pemerintah.
c.
Auditor bertugas memverifikasi bahwa
laporan keuangan telah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum yang
dipergunakan untuk menjelaskan asersi-asersi manajemen yg disampaikan dalam
laporan keuangan.
Dalil
- Dalil, Prinsip - Prinsip dan Konsep - Konsep Akuntansi
1. Menurut
accounting Principles Board (APB)
Hasil
karya APB merupakan pendekatan baru dalam pengembangan prinsip-prinsip
akuntansi, namun prinsip-prinsip yg merumuskan tersebut tidak membentuk
kesatuan formasi sebagai siklus yg baru. Menurut komite khusus (divisi riset)
ABP, perumusan banyak dalil yg mendasari akuntansi menjadi sangat penting
karena logika prinsip-prinsip akuntansi bersumber pada dalil-dalil tersebut.
Dalil-dalil secara umum merupakan asumsi-asumsi dasar yg tidak memerlukan
pengujian kembali. Dalil-dalil tersebut menyediakan kerangka dasar dalam
merumuskan kesimpulan-kesimpulan serta fondasi untuk suatu struktur teoritis yg
terdiri dari proposisi-proposisi yg dirumuskan mereka.
2. Menurut Accounting Research Study (ARS) No. 1
Moonits
mempergunakan metode aksiomatik dengan terminologi simbol dan metode formal
dalam 3 tipe dalil-dalil yaitu:
a. Dalil-dalil
yang berorientasi lingkungan politik dan ekonomi yg terdiri atas dalil
kuantifikasi, dalil pertukaran, dalil kesatuan usaha, dalil satuan ukur.
b. Dalil-dalil
yang berorientasi akuntansi yg terdiri atas dalil laporan keuangan, dalil harga
pasar, dalil entitas dan tentatif akuntansi.
c. Dalil-dalil
yang berorientasi imperaktif terdiri atas dalil objektifitas, dalil
kontinyuitas usaha, dalil konsistensi, dalil unit moneter yg stabil dan dalil
pengungkapan.
3.
Menurut Accounting Research Study
(ARS) No. 3
ARS
merumuskan 8 prinsip / azas yg dipergunakan sbg pedoman pengakuan, pengukuran
dan penyajian laporan keuangan yaitu:
a. Prinsip
A membahas masalah pengakuan laba.
b. Prinsip
B membahas masalah pengakuan & pengukuran sumberdaya dengan harga
pertukaran, kos pengganti, nilai realisasi bersih dan pengukuran atas kejadian
khusus.
c. Prinsip
C membahas pengakuan asset-aset dalam laporan keuangan.
d. Prinsip
D membahas masalah pengukuran asset menyangkut ketepatan pengukuran, umur
ekonomis, dan pemilihan metode penilaian apakah dengan kos akuisisi, kos
pengganti, maupun nilai yang akan datang.
e. Prinsip
E membahas masalah kewajiban & pelaporannya dalam laporan keuangan.
f. Prinsip
F membahas masalah kewajiban yang diselesaikan dgn barang & jasa serta
pengukurannya.
g. Prinsip
G membahas masalah ekuitas & pengakuan laba.
h. Prinsi-prinsip
pengungkapan.
4. APB
Statement No.4
Dalam
statement ini, APB menetapkan 2 tujuan yang luas yaitu:
a. Tujuan
pendidikan.
b. Tujuan
pengembangan.
Untuk
mencapai tujuan tersebut APB mengambil langkah-langkah sebagai berikut:
a. Membahas
sifat akuntansi keuangan, kekuatan lingkungan yang mempengaruhi serta
keterbatasannya.
b. Mengajukan
sasaran akuntansi keuangan & tujuan laporan keuangan.
c. Menyampaikan
diskripsi mengenai prinsip akuntansi yg lazim diterima saat ini.
APB
Statement 4 membahas prinsip akuntansi yang lazim menjadi 3 seksi Atas dasar
pengalaman, alasan kebiasaan, dan kepraktisan yaitu:
a. Prinsip
perpasive.
b. Prinsip
operasi yang luas
-
Kos historis ( Historical Cost)
-
Nilai beli (Entry Value)
-
Nilai Jual ( Exit value)
-
Nilai Prediksi ( Predictive Value)
c. Prinsip
yang terinci.
Peran
AAA melalui A Statement of Basic Accounting (ASOBAT)
Pada
tahun 1966 AAA menerbitkan A Statement of Basic Accounting (ASOBAT). ASOBAT
melengkapi orientasi postulat, dalil dan konsep akuntansi dengan perumusan
tujuan-tujuan akuntansi keuangan. Menurut ASOBAT terdapat 4 tujuan laporan
keuangan yaitu:
a.
Pembuatan keputusan-keputusan berkenaan
penggunaan sumber-sumber yang langka kearah penentuan tujuan.
b.
Melaksanakan & mengendalikan
struktur organisasi, sumber daya manusia dan material secara berhasil guna.
c.
Memelihara dan melaporkan sumber-sumber
daya yang dimiliki entitas.
d.
Pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dan
pengendalian.
ASOBAT menetapkan 4 standar kualitas sebagai dasar
penilaian informasi akuntansi yaitu:
a.
Relevan, berhubungan dengan penggunaan
informasi dalam pembuatan keputusan.
b.
Dapat diuji, merupakan bagian dari aspek
pengukuran.
c.
Bebas dari prasangka, berhubungan dgn
keragaman pemakai informasi.
d.
Kuantifikasi, dihubungkan dengan teori
pengukuran.
ASOBAT juga
merumuskan pedoman-pedoman yg dapat digunakan sbg pegangan untuk membuat
hubungan-hubungan dalam menyusun informasi akuntansi yg berhubungan dengan:
a.
Kepatutan yang diharapkan digunakan.
b.
Penjelasan hubungan-hubungan yang
penting atau yang cukup berarti
c.
Perhitungan informasi lingkungan
d.
Keseragaman dengan praktek dan diantara
kesatuan usaha
e.
Konsekuensi praktek yang berkesinambungan.
Statement
of Accounting Theory and Theory Acceptance (SATTA)
Komite
eksekutif AAA dari SATTA pada tahun 1973 mempunyai tujuan yg hamper sama dengan
ASOBAT yaitu sebagai badan yang berdedikasi tinngi dgn melakukan riset
literatur yang berhubungan dengan laporan keuangan masa kini &
pernyataan-pernyataan profesi yang berkaitan dengan teori akuntansi. SATTA
mengambil porsi sistem-sistem penilaian akuntansi seperti
pertimbangan-pertimbangan teoritis serta alasan-alasan kenapa criteria atau
sistem penilaian tidak dapat dikembangkan.
Terdapat
beberapa teori yang disampaikan AAA melalui komite SATTA yang pernyataannya
diterbitkan tahun 1977 sebagai berikut:
a.
Pendekatan Klasik (classical approaches)
b.
Pendekatan Pengambilan Keputusan (decision-usefulness
approach)
-
Orientasi model keputusan
(decision-modelorientation)
-
Orientasi pengambil keputusan
(decision-maker orientation)
c.
Pendekatan Informasi Ekonomi
Konsep
- konsep dasar Pendukung Kos
Perumusan
konsep-konsep akuntansi keuangan ditujukan untuk menyusun standar atau
aturan-aturan akuntansi. Konsep tersebut dapat berupa dalil-dalil,
aksioma-aksioma, asumsi-asumsi, doktrin-doktrin, konvensi-konvensi,
batasan-batasan, dan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a.
Konsep
Hasil
dari proses identifikasi mengelompokkan & interpretasi dari berbagai
fenomena atau kejadian yg digunakan didalam teori sbg bagian dari suatu
kesimpulan yg diperoleh dari kajian empiris.
b.
DAlil-dalil (postulates)
1. Dalil
Kontinyuitas Usaha
2. Dalil
Periode Waktu
3. Dalil
Kesatuan Akuntansi
-
Masalah 1 yaitu mendefinisikan entitas
& akuntansi untuk melihat hubungan antar bagian dalam entitas.
-
Masalah 2 yaitu bagaimana akuntansi
melihat hubungan antar entitas dengan para pemiliknya.
4. Dalil
Unit Moneter
c.
Prinsip-prinsip (principles)
1. Prinsip-Prinsip
Berorientasi Output
-
Prinsip pengakuan (recognition
principle)
-
Prinsip mempertemukan (matching
principle)
2. Prinsip-Prinsip
yang Berorientasi pada Kendala
-
Prinsip konservatisme (conservatism
principle)
-
Prinsip pengungkapan (disclosure
principle)
-
Prinsip materialitas (materiality
principle)
-
Prinsip objektivitas (objectivity
principle)
3. Prinsip-Prinsp
yang Berorientasi Informasi Keuangan (output)
-
Prinsip memperbandingkan (comparability
principle)
-
Prinsip konsistensi
-
Prinsip keseragaman
Teori
– Teori Ekuitas
Ekuitas disebut juga dengan modal
sendiri. Teori ekuitas membahas permasalahan hubungan antara entitas dengan
para pemilik modal. Terdapat beberapa teori ekuitas sebagai berikut:
a. Teori
Kepemilikan (proprietory theory)
Total Aktiva – Total Kewajiban = Modal
Pemilik
b.
Teori Entitas (entity theory)
Total
Aktiva = Total Hutang + Total Ekuitas
- Teori Ekuitas Residual
Total Aktiva –
(Total Hutang + Total Saham Preferen) = Ekuitas Residual
d. Teori
Dana
Total
Aktiva = Total Pembatasan Atas Aktiva
- Teori Pimpinan
Menurut
Golberg pemimpin adalah benar-benar kata lain dari manajemen dan dia sangat
perhatian pada kenyataan bahwa manajemen perlu informasi sehingga hal ini dapat
mengatasi fungsi perencanaan dan pengawasan pada perilaku pemilik. Oleh sebab
itu, teori pemimpin dapat benar-benar menjadi sangat tepat bagi akuntansi
manajerial melebihi akuntansi keuangan, tetapi manajer pada tugasnya harus
menyambungkan pendapat pimpinan kepada investor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar