Cara Berpikir Ilmiah
Ilmu
pengetahuan telah didefenisikan dengan beberapa cara dan defenisi untuk
operasional. Ilmu merupakan proses
kegiatan mencari pengetahuan melalui pengamatan berdasarkan teori dan atau
generalisasi. pengetahuan adalah keseluruhan hal yang diketahui, yang membentuk
persepsi tentang kebenaran atau fakta.
Berfikir secara
ilmiah adalah upaya untuk menemukan kenyataan dan ide yang belum diketahui
sebelumnya. Cara berfikir ilmiah yaitu:
a.
Induksi
adalah cara berfikir
untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum dari kasus-kasus yang bersifat
individual. Penalaran ini diawali dari kenyataan-kenyataan yang bersifat khusus
dan terbatas lalu diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum.
b.
Deduksi
adalah cara berfikir
dari pernyataan yang bersifat umum menuju ke kesimpulan yang bersifat
khusus, dengan demikian kegiatan berfikir yang berlawanan dengan induksi.
c.
Analogi
adalah cara berfikir
dengan cara membuktikan dengan hal yang serupa dan sudah diketahui sebelumnya.
Disini penyimpulan dilakukan secara tidak langsung, tetapi dicari suatu media
atau penghubung yang mempunyai persamaan dan keserupaan dengan apa yang akan
dibuktikan.
d.
Komparasi
adalah cara berfikir
dengan cara membandingkan dengan sesuatu yang mempunyai kesamaan apa yang
dipikirkan. Dasar pemikiran ini sama dengan analogi yaitu tidak langsung,
tetapi penekanan pemikirannya ditujukan pada kesepadanan bukan pada
perbedaannya.
Definisi Riset
- Riset berasal dari bahasa Inggris, research, menurut The Advanced Learner’s Dictionary of Current English (1961) riset ialah penyelidikan atau pencarian yang seksama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu pengetahuan.
- Menurut Fellin, Tripodi dan Meyer (1969) riset adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.
- Dalam bahasa Indonesia, kata riset sering digunakan istilah “penelitian”. Penelitian didefinisikan sebagai: “Suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, dan usaha-usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah” (Sutrisno Hadi, 2001).
ciri-ciri riset
(Abisujak, 1981) adalah sebagai berikut :
1. Dilakukan
dengan cara-cara yang sistematik dan seksama.
2.
Bertujuan meningkatkan, memdofikasi dan mengembangkan pengetahuan (menambah
perbendaharaan ilmu pengetahuan)
3. dilakukan
melalui pencarian fakta yang nyata
4. dapat
disampaikan (dikomunikasikan) oleh peneliti lain
5. dapat diuji
kebenarannya (diverifikasi) oleh peneliti lain
Penelitian Kuantitatif
dan Kualitatif
Penelitian kuantitatif adalah
penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian
kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model
matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena
alam. Proses pengukuran adalah
bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan
hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari
hubungan-hubungan kuantitatif.
Penelitian kuantitatif banyak
dipergunakan baik dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu
sosial, dari fisika
dan biologi
hingga sosiologi
dan jurnalisme.
Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk meneliti berbagai aspek dari pendidikan.
Istilah penelitian kuantitatif sering dipergunakan dalam ilmu-ilmu sosial untuk
membedakannya dengan penelitian kualitatif.
Penelitian kuantitatif adalah definisi,
pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah
berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas
sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase
tanggapan mereka.
Sebagai contoh: 240 orang, 79% dari
populasi sampel, mengatakan bahwa mereka lebih percaya pada diri mereka pribadi
masa depan mereka dari setahun yang lalu hingga hari ini. Menurut ketentuan
ukuran sampel statistik yang berlaku, maka 79% dari penemuan dapat
diproyeksikan ke seluruh populasi dari sampel yang telah dipilih. pengambilan
data ini adalah disebut sebagai survei kuantitatif atau penelitian kuantitatif.
kuran sampel untuk survei oleh
statistik dihitung dengan menggunakan rumusan untuk menentukan seberapa besar
ukuran sampel yang diperlukan dari suatu populasi untuk mencapai hasil dengan
tingkat akurasi yang dapat diterima. pada umumnya, para peneliti mencari ukuran
sampel yang akan menghasilkan temuan dengan minimal 95% tingkat keyakinan (yang
berarti bahwa jika Anda survei diulang 100 kali, 95 kali dari seratus, Anda
akan mendapatkan respon yang sama) dan plus / minus 5 persentase poin margin
dari kesalahan. Banyak survei sampel dirancang untuk menghasilkan margin yang
lebih kecil dari kesalahan.
Penelitian Kualitatif didefinisikan
sebagai suatu proses yang mencoba untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik
mengenai kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia (Catherine Marshal:
1995). Definisi di atas menunjukkan beberapa kata kunci dalam riset kualitatif,
yaitu: proses, pemahaman, kompleksitas, interaksi, dan manusia. Proses dalam
melakukan penelitian merupakan penekanan dalam riset kualitatif oleh karena itu
dalam melaksanakan penelitian, peneliti lebih berfokus pada proses dari pada
hasil akhir.
Etika Dalam Penelitian
- Kejujuran_
Jujur dalam pengumpulan bahan
pustaka, pengumpulan data,
pelaksanaan metode dan prosedur penelitian,
publikasi hasil
Jujur pada kekurangan atau kegagalan metode yang dilakukan Jangan mengklaim pekerjaan yang
bukan pekerjaan Anda sebagai
pekerjaan Anda
- Obyektivitas
Upaya meminimalkan kesalahan/bias
dalam rancangan percobaan,
analisis dan interpretasi data, penilaian
ahli/rekan peneliti, keputusan pribadi, pengaruh
pemberi dana/sponsor penelitian
- Integritas
Tepati selalu janji dan
perjanjian
Lakukan penelitian dengan tulus
Upayakan menjaga konsistensi
pikiran dan perbuatan
- Ketelitian
Teliti dan
hindari kesalahan karena ketidakpedulian
Secara teratur catat pekerjaan
Anda misalnya kapan dan dimana
pengumpulan data dilakukan
Catat alamat korespondensi
responden, jurnal atau agen publikasi lain
- Keterbukaan
Saling berbagi data, hasil, ide,
alat dan sumber daya penelitian
Terbuka terhadap kritik dan
ide-ide baru
- Publikasi yang terpercaya
- Hindari mempublikasikan penelitian yang sama berulang-ulang ke media (jurnal, seminar) yang berbeda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar